a.
Pemboran
Eksplorasi
Suatu
aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan
dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam, pemboran tidak saja dilakukan
dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain. Pemboran
jugak yang di lakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta untuk
mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
Tujuan:
Membuktikan adanya hidrokarbon (HC) mendapatkan data bawah permukaan sebanyak
mungkin.
Langkah-langkah
:
-Pembuatan rencana pemboran : titik
koordinat, elevasi, perkiraan lithology dan tekanan formasi, program lumpur,
konstruksi sumur, program coring, analisa cutting, logging, dan testing.
-Persiapan pemboran : pembuatan jalan,
jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat
pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik, dsb), perhitungan perkiraan
biaya pemboran.
-Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan
data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan cutting.
b.
Pemboran
Deliniasi
Pemboran
sumur deliniasi (masih termasuk kegiatan eksplorasi) adalah untuk menentukan
batas pinggir suatu reservoir, Sumur deliniasi yang benar tentu akan menemukan
hydrokarbon dalam jumlah "sedikit sekali", karena sudah merupakan pinggiran
reservoir.
Tujuan
:
-Menentukan batas-batas reservoir.
-Menentukan bentuk struktur reservoir.
-Menentukan batas GOC dan WOC.
Langkah-langkah
:
-Pemboran deliniasi biasanya 3 atau 4 buah
sumur masing-masing di sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat dari
antiklinalnya.
-Analisa data.
-Perhitungan perkiraan besarnya cadangan
dengan metoda volumetric.
-Perencanaan jumlah
dan letak sumur pengembangan yang harus di bor untuk mengeksploitasi lapisan
tersebut.
c.
Pemboran
pengembangan
Pemboran sumur yang akan di fungsikan sebagai
sumur-sumur produksi.
Tujuan
:
- Memperjelas dan mempertajam hasil pemboran
sebelumnya.
- Mengetahui rate produksi.
- Mengetahui kumulatif produksi.
- Test produksi dengan Drill Steam Test
(DST) dan survey lubang bor dengan logging.
Langkah-langkah
Pemboran :
- Perencanaan dan persiapan pemboran.
- Pemboran sumur-sumur pengembangan.
- Penyelesaian sumur-sumur pengembangan.
- Perencanaan dan persiapan pemasangan
fasilitas produksi, dsb.
- Kegiatan memproduksi dan transportasi.
- Proses Pemboran Eksplorasi
Proses
pemboran eksplorasi disini dilakukan terhadap pemboran sumur dilakukan dengan
mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada pemboran konvensional,
seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable.
Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi
mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan.
Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin dalam sumur dibor,
semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu persatu. Selama
pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke
bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar
dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur
naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan
pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.
Gambar Mekanisme mata bor pada saat
pemboran sumur.
- Pemboran Putar Hidraulik
Mekanisme
pemboran dengan metode pemboran putar – hidraulik tipe spindle adalah dengan
mengandalkan putaran oleh mesin penggerak yang ditranmisikan melalui tali kipas
maupun dengan gigi yaitu dengan mengkombinasikan antara tekanan hidraulik,
beban stang bor, dan putaran. Dengan demikian maka pelaksanaan pemboran
memungkinkan menjadi lebih cepat, adapun pun prinsip – prinsipnya yaitu :
1.Lubang
dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk mengeruk batuan dan
menembus dengan suatu rangkaian batang bor yang berlobang (pipa).
2.Rangkaian
pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak dengan berbagai macam alat
transmisi, seperti kelly dan rotary table, chuck ataupun langsung.
3.Sumber
penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau dengan perantaraan
kompresor/motor listrik.
4.Pelumas/pendingin
(air, lumpur, udara). Cairan pelumas dipompakan lewat pipa, keluar lewat pahar
bor kembali lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya.
5.Pompa
sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6.Pipa/batang
di atas tanah ditahan/diatur dengan menggantungkannya pada suatu menara/derrick
dengan sistem katrol atau dipandu lewat suatu rak (rack) untuk keperluan
menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari rangkaian.
7.Untuk
memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan secara hidrolik atau mekanik
maupun karena bebannya sendiri.
8.Conto
batuan hasil kerukan mata bor didapatkan sebagai.
a.Serbuk
atau tahi bor (drill-cuttings) yang dibawa ke permukaan oleh Lumpur bor atau
air pembilas. Serbuk penggerusan batuan dibawa oleh air pembilas ke permukaan
sambil mendinginkan mata bor.
b.Inti
bor (drill core) yang diambil melalui bumbung pengambil inti (core barrel).
9.Untuk
pengambilan inti mata bor yang digunakan bersifat bolong di tengah sehingga
batuan berbentuk cilinder masuk ke dalamnya dan ditangkap oleh core barrel.
Mata bor ini biasanya menggunakan gigi dari intan atau baja tungsten.
10.Bumbung inti (core barrel) diangkat ke
permukaan.
a.Dicabut
dengan mengangkat seluruh rangkaian batang bor ke permukaan setiap kali seluruh
bumbung terisi.
b.Dicabut
lewat tali kawat (wireline) melalui lubang pipa dengan kabel).
11.Pipa selubung penahan runtuhnya dinding
lubang bor (casing) dipasang setiap kedalaman tertentu tercapai, untuk kemudian
dilanjutkan dengan matabor yang berukuran kecil (telescoping). Pipa selubung
dipasang untuk mengatasi adanya masalah seperti masuknya air formasi secara
berlebihan (water influks), kehilangan sirkulasi lumpur pemboran karena adanya kekosongan,
dalam formasi, atau lemahnya lapisan yang ditembus.
Untuk pemboran ini perlu beberapa
tahapan yang diantaranya adalah pemboran awal, pengujian geofisika well
logging, sementasi dan perforating.
- Tahapan
Pemboran
Beberapa
tahapan dalam kegiatan pemboran secara umum adalah :
1. Persiapan
Pemboran.
· Pembuatan
bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya.
· Pengesetan
mesin dan pompa.
· Pemasangan
balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan lantai dasar mesin.
· Pendirian
menara.
2. Pemboran
sampai kedalaman tertentu dengan diameter yang ditentukan.
· Penyimpanaan
core dalam core box.
· Penyimpanan
cutting dalam kantung sampel yang selanjutnya untuk dianalisa.
- Pemboran Awal (Pilot Hole)
Pemboran
Awal atau pembuatan pilot hole dimaksudkan untuk mengetahui litologi secara
rinci. Pilot hole dilakukan dengan mata bor (misal : jenis 6’) sampai kedalaman
melebihi kedalaman kontruksi sumur yang direncanakan dengan tujuan agar sisa
kedalaman tersebut dapat berfungsi sebagai kantong kotoran yang tidak
terangkat. Hal ini dilakukan setelah lebih dahulu melakukan pengujian geofisika
well logging.
- Pengujian Well Logging
Logging
adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan
menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran
data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai
frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan
sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi
(coring) dari dinding sumur, dsb. Logging tool (peralatan utama logging,
berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan
ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang
diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke
atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik,
tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat
dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di
dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian
ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi
data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal
digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam
grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log.
Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan
ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada
saat pemboran ataupun untuk tahap produk.
Gambar Contoh log. Berbagai
parameter digrafikkan menggunakan warna. Angka di sebelah kanan menunjukkan
letak kedalaman sumur.
Logging-While-Drilling
(LWD)
adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang
di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran
ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya
juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi
formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gammaray) sedini
mungkin pada saat pemboran. Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan,
menganalisis dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas
yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang
dibor.
Gambar
Ilustrasi pengerjaan logging di darat.
- Proses penyemenan Sumur
Penyemenan
sumur digolongkan menjadi dua bagian : Pertama, primary cementing, yaitu
penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan ini
dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran
semen (semen + air + aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah
antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur,
bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai
macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi.
Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya,
menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole). Kedua, remedial
cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi.
Tujuannya bermacammacam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang
kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang
tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing,
dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya. Semen yang digunakan
adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air, jadilah
bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti
semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki. Semen, air
dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah
menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian
bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya
lumpur atau air, terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk
lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian
dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan semen
sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan.
- Perforating
Perforasi
(perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan
semen) sehinggabsumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi
dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini. Perforating gun yang
berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke
kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan
menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal
bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000 m/s) yang mampu
menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu
yang sangat singkat (17μs). Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan
menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing
Conveyed Perforations).
Gambar Perforasi
(A) Perforating gun berisi
shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke formasi
yang dituju.
(B) Shaped-charges diledakan
membuat beberapa lubang di casing dan lapisan semen.
(C) Fluida formasi mengalir melalui
lubang perforasi ini naik ke permukaan.
(gambar dari A Primer of Oilwell
Drilling).
- Well
Testing
Well
testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara
dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang.
Tujuannya:
-Untuk memastikan apakah sumur akan
mengalir dan berproduksi.
-Untuk mengetahui berapa banyak kandungan
hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
-Untuk memperkirakan berapa lama
reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan menghasilkan keuntungan
secara ekonomi.
Teknik
ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara
memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya
sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk
mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup test. Jika reservoirnya
sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown
test.
Tidak ada komentar:
Write komentarTambahkan komentar anda disini!!!